2016/01/10

Berkat Media Sosial, Wishnutama Jadi CEO Berpengaruh di Dunia
Unknown09.42 0 komentar


Wishnutama Kusubandio masuk dalam daftar 500 CEO paling berpengaruh di dunia versi situs The Richtopia.

Sellingowner.blogspot.com - Pasca keluar dari Trans TV, Wishnutama Kusubandio semakin melejit di jajaran insan terpenting di industri televisi I
ndonesia dengan menjabat sebagai CEO (Chief Executive Officer) sekaligus pendiri NET., stasiun televisi swasta nasional termuda di Indonesia. Bahkan, kini namanya dicantumkan sebagai salah satu CEO berpengaruh di dunia dalam situs The Richtopia berkat kepiawaiannya membesarkan bisnis televisinya menggunakan media sosial.

Mengutip SWA, The Richtopia merupakan situs digital platform yang menggunakan informasi untuk memberdayakan lingkup bisnis dan kehidupan. Situs tersebut merangking 500 CEO yang paling berpengaruh di dunia. Hasilnya, Wishnutama berada di peringkat 149 bersama sederet CEO terkenal lainnya, seperti CEO 20th Century Fox, Rupert Murdoch yang menduduki peringkat pertama. Sementara dari Indonesia, selain Wishnutama, ada Hary Tanoesoedibjo, bos MNC Group, yang berada di peringkat 168.

Peringkat tersebut disusun berdasarkan pengaruh mereka di media sosial, skor Klout dan resep rahasia. Mereka memantau aktivitas profil media sosial dan liputan para CEO di berbagai media. Kabar ini pun sempat di-mention ke akun Wishnutama oleh The Richtopia.

Saat pihaknya dimintai komentarnya oleh media SWA, suami dari Gista Putri ini mengaku kurang tahu mengenai perhitungan daftar tersebut. Akan tetapi, Wishnutama mengaku memang telah memanfaatkan media sosial jauh sebelum menjadi CEO. “Saya kurang tahu juga (perhitungannya), tapi memang saya sejak awal, bahkan sebelum menjadi CEO dan hanya karyawan biasa, saya selalu memanfaatkan media sosial untuk encouraging tim saya. Berbagai pemikiran dan visi sering saya sampaikan di media sosial,” ujarnya.

Wishutama menambahkan, ia merasa banyak terbantu dalam mengembangkan bisnis dan pekerjaannya. Yang paling dirasakannya ketika melakukan promosi. Dengan media sosial, ia juga menjadi lebih mudah mencari tahu apa yang sedang terjadi dan mengetahui kendala-kendala di lapangan lebih cepat dan mudah direspon. “Hampir semua semua media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram saya punya akun-nya,” katanya.

Berkat media sosial juga, salah satu program NET. sempat dipuji oleh Peter Chernin, CEO The Chernin Group (TCG), yang mengawangi berbagai media hiburan di Amerika, termasuk anime streaming Crunchyroll; dan Chernin Entertainment, studio penghasil film laris Rise of the Planet of the Apes, The Heat, dan masih banyak lagi.

Sebagai praktisi di industri pertelevisian, Wishnutama memang handal dan berpengalaman. Ia memulai kariernya sebagai production assistant di New England Cable News Amerika Serikat dan menjadi Assistant Director On Air Promotion di WHDH-TV, Boston. Saat pulang ke Indonesia, ia menjabat di berbagai posisi di beberapa stasiun televisi. Akan tetapi, namanya mulai dikenal sejak menggawangi Trans TV. Kini ia memilih untuk menjalankan bisnisnya sendiri dengan mendirikan stasiun televisi NET.

Di usianya yang relatif muda, NET. telah mencetak prestasi yang membanggakan. Mulai dari masuk nominasi penghargaan Asian Television Awards sampai penghargaan Anugerah KPI. Sedangkan Wishnutama sendiri sebelumnya juga pernah terpilih menjadi The Best CEO in Indonesia 2010 pilihan majalah SWA dan Indonesia Marketing Champion 2015 for the Broadcast, TV Pay & Media Sector pilihan MarkPlus.

2015/01/05

Cara Paling Mudah untuk Meningkatkan Semangat dan Motivasi Kerja dalam Diri Anda
Unknown14.12 0 komentar


Apakah anda sering mengalami masalah malas bekerja ataukah anda ingin memutuskan untuk berpindah pada pekerjaan lain yang lebih baik? Jangan terburu-buru untuk memutuskan pindah kerja karena rasa malas dalam bekerja itu sangat wajar dan semua orang tentu menngalaminya.

Mustahil seseorang tidak pernah merasakan malas bekerja sekalipun mereka mendapatkan omset yang banyak. Malas bekerja bisa diatasi dengan berbagai cara namun bagi orang yang tidak mengetahuinya tentu mereka akan memutuskan hal yang seharusnya tidak harus mereka lakukan.

Apakah dengan pindah kerja pada perusahaan lain anda akan mendapatkan apa yang anda inginkan? Belum tentu tempat kerja anda yang baru akan lebih baik dari tempat kerja yang lama.

Semangat dalam bekerja memang bisa datang pada diri anda maupun pada lingkungan sekitar anda.

Untuk membangun semangat dalam bekerja sebelumnya anda harus berpikir apakah anda sudah melaksanakan pekerjaan anda dengan baik dan berkomunikasi dengan baik pada rekan anda.

Lingkungan tempat anda bekerja sangat berpengaruh pada diri anda dan juga rekan anda. Seperti halnya orang lain anda juga ingin karir meningkat namun kendala malas bekerja selalu menghantui anda. Jangan biarkan hal ini berkelanjutan karena akan menggangu perkembangan karir anda.

Rasa malas dalam bekerja bisa terjadi karena beberapa hal dibawah ini:

• Terlibat konflik antar teman kerja
Saat anda mengalami masalah dengan rekan kerja dan masalah tersebut tidak bisa diselesaikan dengan segera, hal ini sangat menggangu anda.

Apalagi rekan anda menyebarkan gosip yang tidak enak dan merugikan anda atau karir anda sedangkan anda tidak melakukannya. Selain itu masalah hubungan percintaan anda dengan rekan kerja juga bisa menyebabkan anda malas bekerja.

• Gaji yang tidak sesuai
Saat melamar kerja tentu gaji juga menjadi pertimbangan namun karena gaji yang anda dapatkan tidak sesuai hal ini menjadikan rasa malas bekerja dan ingin mencari pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi.

• Pimpinan yang tidak menghargai pekerjaan anda

• Pimpinan yang menjengkelkan

• Pekerjaan yang tidak disukai

• Karir anda tetap walaupun anda sudah bekerja maksimal dan berprestasi dalam perusahaan.

• Sanksi terhadap kesalahan anda sehingga karir tidak bisa naik deminian juga dengan gaji.
Beberapa hal di atas harus anda atasi jika ingin karir berkembang dan prestasi anda semakin meningkat.

Untuk meningkatkan semangat dalam bekerja anda bisa menerapkan beberapa hal dibawah ini:

• Jalin komunikasi yang baik dengan rekan kerja dan atasan
Lingkungan kerja yang baik dan harmonis membuat suasana kerja menjadi lebih semangat. Anda bisa menjalin komunikasi yang baik dengan tim atau rekan kerja dan juga dengan pimpinan.

Jangan terlalu memaksakan kehendak dan hargailah semua orang yang ada di dekat anda.

• Berpikir positif
Saat anda berencana untuk pindah kerja karena gaji yang tidak sesuai, apakah anda sudah berpikir tentang kemampuan anda? Sudahkan anda layak untuk dibayar dengan gaji yang anda inginkan?

Jika belum mengapa anda buru-buru mencari pekerjaan lainnya karena belum tentu anda bisa digaji lebih dari gaji anda sekarang.

• Mencari pekerjaan sampingan
Anda tidak perlu meninggalkan pekerjaan lama, namun anda bisa memanfaatkan waktu luang anda untuk mencari pekerjaan sampingan jika anda rasa gaji anda tidak mencukupi kebutuhan.

• Pindah divisi
Anda bisa mengajukan pindah divisi dalam perusahaan yang sesuai dengan kemampuan dan minat anda.
Dengan beberapa hal diatas anda akan semangat bekerja tanpa berpikir untuk mencari pekerjaan lainnya.

2014/10/17

100 BUKU BISNIS TERBAIK SEPANJANG MASA
Unknown12.02 0 komentar

buku 100 Buku Bisnis Terbaik Sepanjang Masa karya Jack Covert dan Todd Sattersten berupaya menyajikan ide-ide terbaik tentang formulasi bisnis dan strategi dalam menghadapi pasar meskipun ada juga yang bersifat umum. Secara substansi, Jack dan Todd mencantumkan 100 buah resensi buku-buku bisnis yang dibuat secara bergantian oleh mereka. Pada mulanya resensi-resensi penulis secara berkala dikonsumsi terbatas oleh para pengambil kebijakan di beberapa perusahaan, semacam executive summary.

Resensi-resensi ini merupakan resensi atas buku-buku yang telah diklasifikasikan sebagai bukubuku terbaik dengan memperhatikan ide, inovasi, kesesuaian dengan bisnis, serta manfaat yang didapat dari buku itu untuk keperluan bisnis kita. Di dalamnya termasuk resensi atas buku-buku fenomenal semisal The 7 Habits of Highly Effective People,GettingThings Done, Who Says Elephants Can’t Dance?, serta Emotional Intelligence.

Seratus buah resensi itu kemudian dikategorisasikan ke dalam 12 tema berbeda yang secara lebih spesifik mewakili permasalahan utama di dalam menjalankan bisnis. Kategorisasi ini tidak hanya membahas lingkup teknis berbisnis, tetapi membahas pula faktor-faktor lain yang juga penting. Sebagai contoh, di awal pembahasan justru kita akan mendapatkan resensi-resensi buku bisnis yang lebih berkisah mengenai jati diri serta tujuan hidup, bagaimana hal itu sangat berpengaruh terhadap langkah yang kita ambil, serta apa pengaruhnya terhadap orang lain di sekitar kita?

Berdasarkan pembagian 12 tema yang dilakukan Jack dan Todd, setiap pembaca akan mendapatkan gambaran umum yang biasanya dihadapi di dalam menjalankan bisnis. Mulai dari jati diri, tujuan, hingga masalah-masalah yang berkaitan dengan ide dan inovasi. Selain itu, ketika pembaca menghadapi masalah yang lebih spesifik, pembaca dapat dengan mudah mencari referensi buku yang patut dibaca sesuai dengan tema permasalahan yang sedang dihadapi.

Salah satu hal yang menarik dari buku ini adalah bahwa buku-buku yang diresensi ternyata tidak melulu mengenai buku bisnis murni. Misalnya saja buku What Should I Do with My Life karya PO Bronson (halaman 44). Bukannya bercerita tentang teknik ataupun strategi bisnis, buku ini justru berisi tentang kisah Bronson dalam menjawab pertanyaan universal yang dilontarkannya sendiri ketika berada di dalam masa sulit: ”Apa yang harus kulakukan dengan hidupku?” Contoh lain, buku The Goal karya Eliyahu M Goldratt dan Jeff Cox (halaman 246) yang justru adalah sebuah novel––sebuah kasus yang cukup unik untuk sebuah tipe buku bisnis. The Goal mengangkat kisah fiktif tentang perjuangan sebuah perusahaan untuk menyelamatkan sebuah divisi yang gagal. Kedua buku ini adalah contoh yang menggambarkan betapa buku ini memiliki keragaman isi serta susunan yang dinamis sehingga membuat pembaca akan antusias untuk membuka lembaran-lembaran berikutnya.

Setali tiga uang, membaca buku ini memberi kita keuntungan yang berlipat ganda. Kita tidak perlu bersibuk diri untuk mencari buku-buku bisnis satu per satu yang sesuai dengan masalah bisnis yang kita temui. Buku 100 Buku Bisnis Terbaik Sepanjang Masa menyediakan 100 buah pilihan buku dengan pembahasan masalah yang berbeda-beda. Buku ini seolah-olah adalah ”kamus” buku-buku bisnis yang mengarahkan kita sehingga dapat menghemat waktu, biaya, serta tenaga sebelum mencari buku yang sesuai. Meskipun begitu, fakta bahwa apa yang tertulis di dalam buku ini adalah kumpulan tulisan yang dibuat Jack dan Todd dan bukan tulisan langsung dari pengarang- pengarang buku yang bersangkutan, membuat kita harus sedikit lebih cermat jika ingin membeli salah satu buku yang tercantum di dalam buku ini. Karena walau bagaimanapun, apa yang ditulis oleh Jack dan Todd adalah pendapat mereka sendiri, bukan pendapat langsung dari pengarang. Selain itu, secara teknis buku ini memiliki kekurangan dengan adanya kutipankutipan kalimat yang tidak dicantumkan nama pembuatnya. Agaknya hal ini sedikit riskan, terlebih jika kutipan-kutipan tersebut ditujukan sebagai ide utama pada setiap resensi di dalam buku itu. Namun, bukan berati kutipan tersebut tidak memiliki manfaat sama sekali, bahkan hal ini menjadi sarana penekanan makna yang terkandung pada setiap buku yang diresensi.


BAYU ALFIANUR ( Founder B.T.C Blogspot.com ) dan Komunitas Blogger Asean

Majalah Bloomberg Businessweek Indonesia: Republik Domain
Unknown11.21 0 komentar

Jaringan bisnis domain mirip struktur pemerintahan sebuah negara. Perputaran uangnya pun cukup besar. Akan tetapi, para pemainnya dituntut punya strategi jitu untuk memenangkan persaingan pasar.

Menakar Jejaring Bisnis Domain

Bloomberg Businessweek Indonesia: Menakar Jejaring Bisnis Domain

Agus Tjandra, Chief Executive Officer PT Agnaprosperindo Abadi, segera menyadari bahwa layanan PasarKredit yang dibangunnya pada 2008 kurang diterima pasar. Sebab, walau benar mendapatkan melalui fasilitas kredit, orang Indonesia merasa gengsi jika mengaku membeli dan membayar barang secara mencicil. Itu sebabnya, toko online berkonsep cicilan pertama di dunia— menurut Museum Rekor Indonesia—tersebut sepi pembeli.
Sebagai entrepreneur, Agus tak lantas menyerah. Pria kelahiran Palembang, 22 Agustus 1974 itu tetap yakin konsep yang ditawarkannya sudah tepat, hanya saja perlu pendalaman strategi. Setelah mencari kekurangan demi kekurangan mereknya, akhirnya ia menemukan satu kesalahan. “Ternyata kesalahannya ada di merek itu sendiri,” ungkapnya kepada Bloomberg Businessweek Indonesia di Jakarta, Senin pekan lalu. “Orang tidak mau membeli barang di PasarKredit karena takut ketahuan kalau dia mendapatkannya secara kredit.”
Karena itu, pada 2010 Agus mengubah nama toko online-nya dari semula PasarKredit menjadi Lojai (dalam bahasa Portugis berarti toko). Nah, ada kejadian menarik dari proses rebranding tersebut. Meski mereknya berubah, Agus berkeras tak mau berpaling dari domain .com. Ia menyatakan tak perlu berpikir panjang untuk memilih alamat internetnya itu. Pasalnya, .com lebih populer ketimbang .co.id. Domain .com juga lebih simpel diucapkan dan diingat daripada domain-domain lainnya.

Aset Terpendam Jasa Katering

Bloomberg Businessweek Indonesia: Aset Terpendam Jasa Katering
Investor yang memiliki saham PT Cardig Aero Services Tbk. dalam sebulan terakhir boleh tersenyum lebar. Wajar saja, sebab selama kurun waktu tersebut, saham emiten dengan kode CASS ini sudah melonjak hingga 20%. Saham perseroan bahkan sempat menyentuh level tertinggi Rp1.110 pada perdagangan 21 Februari.
Meroketnya saham Cardig Aero selama beberapa waktu terakhir cukup dapat dimengerti. Pasalnya, pada 20 Februari, perusahaan asal Singapura, Singapore Airport Terminal Services (SATS) membeli 41,65% saham perseroan senilai Rp1,1 triliun. SATS membeli saham tersebut dari Puncak Cemerlang B.V. dan Bintang Nusantara Limited, perusahaan pengelola dana private equity.
“Kami mengetahui pembelian saham tersebut setelah transaksi sudah selesai. Sekarang, susunan pemegang saham Cardig Aero adalah Cardig Group 43,25%, SATS 41,65%, dan publik 15%,” ujar Direktur Corporate Affairs Cardig Aero Widianawati D. Adhiningrat kepada Bloomberg Businessweek Indonesia, Selasa (25/2).

Dolar Dari Bisnis Foto Satelit

Bloomberg Businessweek Indonesia: Dolar Dari Bisnis Foto Satelit
Pencitraan satelit komersial didominasi oleh dua pemain besar, DigitalGlobe dan Airbus Defence & Space. Keduanya menggunakan segelintir satelit yang mengorbit bumi untuk membentuk arsip foto yang kemudian dijual ke konsumen seperti Google, Microsoft, dan instansi pemerintah. Klien-kliennya juga membayar biaya ekstra untuk foto-foto baru dari lokasi spesifik. Perusahaan-perusahaan ini tampak impresif, tapi sebenarnya tidak beroperasi dengan kecepatan seperti internet. Kebanyakan foto satelit di Google Maps dan Google Earth berusia antara 1–3 tahun.
Langkah berikutnya cenderung seperti Google Earth: sebuah mesin pencarian sehingga orang-orang dapat menemukan foto satelit yang diambil secara real-time atau nyaris real-time. Foto-foto itu diharapkan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti “Ada berapa banyak kapal di Pelabuhan Houston hari ini?” atau “Berapa banyak jagung yang saat ini ditanam di Iowa?” Konsep seperti ini akan menghadirkan nilai tambah nyata bagi perusahaan eksplorasi minyak, pedagang harian, serta instansi lainnya yang memiliki peralatan untuk menganalisis datanya.

Dapatkan edisi terbaru Majalah Bloomberg Businessweek Indonesia hanya di SCOOP.

BAYU TRADE CENTER FOR BLOOMBERG TELEVISION INDONESIA
Unknown11.14 0 komentar


Bloomber  TV INDONESIA MEMPERKAYA ANDA DENGAN ILMU BISNIS .

2014/10/15

MENUJU MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015
Unknown07.48 0 komentar

Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 sudah diambang pintu. Kesiapan masyarakat Indonesia dalam menghadapi AEC 2015 masih sangat kurang. Jika masih seperti ini maka bisa sangat mungkin Indonesia akan menjadi tamu di rumah sendiri. Mengingat negara-negara tetangga sesama ASEAN seperti Thailand dan Singapura yang sudah siap dalam menyambut MEA 2015.



Pembentukan MEA dilandaskan pada 4 pilar. Pertama, Single market and production base yaitu menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan pusat produksi. Kedua, High competitiveness yaitu menjadi kawasan ekonomi yang kompetitif. Ketiga, Equitable growth yaitu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, dan pilar keempat Economic integration to the global economy atau integrasi ke ekonomi global. (referensi http://www.the-marketeers.com/archives/4-pilar-asean-economic-community-2015.html)


Dari total populasi ASEAN sebanyak 600 juta, penduduk Indonesia mencapai 250 juta. Itu artinya lebih dari 41 % penduduk ASEAN dihuni oleh rakyat Indonesia. Hal ini merupakan potensi pasar yang besar. Namun, apabila kita tidak siap, dengan kondisi pasar terbuka nanti, Indonesia bukannya meraih untung, tetapi malah bisa buntung. Hal ini bukan tidak tidak mungkin, meengingat pengalaman sebelumnya ketika diberlakukannya perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dengan China atau ACFTA. Bukannya mampu menggenjot ekspor, saat itu Indonesia justru kebanjiran produk-produk impor dari China.

Oleh karena itu, perlunya kinerja pemerintah mengenai kesiapan dan sosialisasi MEA ini. Masyarakat juga harus ikut berperan aktif dalam melakukan sosialisasi, baik kalangan pegawai pemerintah hingga akademisi. Mengingat MEA sudah mulai diberlakukan pada 1 Januari 2015 nanti. Selain itu perlu dibangun mindset bahwa ASEAN adalah pasar Indonesia dan kita adalah pemain, bukan pecundang.



oleh : Bayu Alfianur ( Blogger Asean Community )