buku 100 Buku Bisnis Terbaik Sepanjang Masa
karya Jack Covert dan Todd Sattersten berupaya menyajikan ide-ide
terbaik tentang formulasi bisnis dan strategi dalam menghadapi pasar
meskipun ada juga yang bersifat umum. Secara substansi, Jack dan Todd
mencantumkan 100 buah resensi buku-buku bisnis yang dibuat secara
bergantian oleh mereka. Pada mulanya resensi-resensi penulis secara
berkala dikonsumsi terbatas oleh para pengambil kebijakan di beberapa
perusahaan, semacam executive summary.
Resensi-resensi ini merupakan resensi atas buku-buku yang telah
diklasifikasikan sebagai bukubuku terbaik dengan memperhatikan ide,
inovasi, kesesuaian dengan bisnis, serta manfaat yang didapat dari buku
itu untuk keperluan bisnis kita. Di dalamnya termasuk resensi atas
buku-buku fenomenal semisal The 7 Habits of Highly Effective People,GettingThings Done, Who Says Elephants Can’t Dance?, serta Emotional Intelligence.
Seratus buah resensi itu kemudian dikategorisasikan ke dalam 12 tema
berbeda yang secara lebih spesifik mewakili permasalahan utama di dalam
menjalankan bisnis. Kategorisasi ini tidak hanya membahas lingkup teknis
berbisnis, tetapi membahas pula faktor-faktor lain yang juga penting.
Sebagai contoh, di awal pembahasan justru kita akan mendapatkan
resensi-resensi buku bisnis yang lebih berkisah mengenai jati diri serta
tujuan hidup, bagaimana hal itu sangat berpengaruh terhadap langkah
yang kita ambil, serta apa pengaruhnya terhadap orang lain di sekitar
kita?
Berdasarkan pembagian 12 tema yang dilakukan Jack dan Todd, setiap
pembaca akan mendapatkan gambaran umum yang biasanya dihadapi di dalam
menjalankan bisnis. Mulai dari jati diri, tujuan, hingga masalah-masalah
yang berkaitan dengan ide dan inovasi. Selain itu, ketika pembaca
menghadapi masalah yang lebih spesifik, pembaca dapat dengan mudah
mencari referensi buku yang patut dibaca sesuai dengan tema permasalahan
yang sedang dihadapi.
Salah satu hal yang menarik dari buku ini adalah bahwa buku-buku yang
diresensi ternyata tidak melulu mengenai buku bisnis murni. Misalnya
saja buku What Should I Do with My Life
karya PO Bronson (halaman 44). Bukannya bercerita tentang teknik
ataupun strategi bisnis, buku ini justru berisi tentang kisah Bronson
dalam menjawab pertanyaan universal yang dilontarkannya sendiri ketika
berada di dalam masa sulit: ”Apa yang harus kulakukan dengan hidupku?”
Contoh lain, buku The Goal
karya Eliyahu M Goldratt dan Jeff Cox (halaman 246) yang justru adalah
sebuah novel––sebuah kasus yang cukup unik untuk sebuah tipe buku
bisnis. The Goal mengangkat
kisah fiktif tentang perjuangan sebuah perusahaan untuk menyelamatkan
sebuah divisi yang gagal. Kedua buku ini adalah contoh yang
menggambarkan betapa buku ini memiliki keragaman isi serta susunan yang
dinamis sehingga membuat pembaca akan antusias untuk membuka
lembaran-lembaran berikutnya.
Setali tiga uang, membaca buku ini memberi kita keuntungan yang berlipat
ganda. Kita tidak perlu bersibuk diri untuk mencari buku-buku bisnis
satu per satu yang sesuai dengan masalah bisnis yang kita temui. Buku
100 Buku Bisnis Terbaik Sepanjang Masa menyediakan 100 buah pilihan buku
dengan pembahasan masalah yang berbeda-beda. Buku ini seolah-olah
adalah ”kamus” buku-buku bisnis yang mengarahkan kita sehingga dapat
menghemat waktu, biaya, serta tenaga sebelum mencari buku yang sesuai.
Meskipun begitu, fakta bahwa apa yang tertulis di dalam buku ini adalah
kumpulan tulisan yang dibuat Jack dan Todd dan bukan tulisan langsung
dari pengarang- pengarang buku yang bersangkutan, membuat kita harus
sedikit lebih cermat jika ingin membeli salah satu buku yang tercantum
di dalam buku ini. Karena walau bagaimanapun, apa yang ditulis oleh Jack
dan Todd adalah pendapat mereka sendiri, bukan pendapat langsung dari
pengarang. Selain itu, secara teknis buku ini memiliki kekurangan dengan
adanya kutipankutipan kalimat yang tidak dicantumkan nama pembuatnya.
Agaknya hal ini sedikit riskan, terlebih jika kutipan-kutipan tersebut
ditujukan sebagai ide utama pada setiap resensi di dalam buku itu.
Namun, bukan berati kutipan tersebut tidak memiliki manfaat sama sekali,
bahkan hal ini menjadi sarana penekanan makna yang terkandung pada
setiap buku yang diresensi.
BAYU ALFIANUR ( Founder B.T.C Blogspot.com ) dan Komunitas Blogger Asean
Popular Posts
- BAYU TRADE CENTER FOR BLOOMBERG TELEVISION INDONESIA
- Majalah Bloomberg Businessweek Indonesia: Republik Domain
- Cara Paling Mudah untuk Meningkatkan Semangat dan Motivasi Kerja dalam Diri Anda
- Berkat Media Sosial, Wishnutama Jadi CEO Berpengaruh di Dunia
- MENUJU MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015
- 100 BUKU BISNIS TERBAIK SEPANJANG MASA
Blog Archive
Popular Posts
-
Bloomber TV INDONESIA MEMPERKAYA ANDA DENGAN ILMU BISNIS . Bloomberg tv indonesia
-
Jaringan bisnis domain mirip struktur pemerintahan sebuah negara. Perputaran uangnya pun cukup besar. Akan tetapi, para pemainnya dituntut ...
-
Apakah anda sering mengalami masalah malas bekerja ataukah anda ingin memutuskan untuk berpindah pada pekerjaan lain yang lebih baik? Jan...
-
Wishnutama Kusubandio masuk dalam daftar 500 CEO paling berpengaruh di dunia versi situs The Richtopia. Sellingowner.blogspot.com - Pa...
-
Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 sudah diambang pintu. Kesiapan masyarakat Indonesia dalam menghadapi AEC 2015 masih sangat kurang...
-
buku 100 Buku Bisnis Terbaik Sepanjang Masa karya Jack Covert dan Todd Sattersten berupaya menyajikan ide-ide terbaik tentang formulasi...
0 komentar
Posting Komentar
nama , tujuan